Di usia lembaga yang ke-12 tahun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berupaya menggandeng siapa pun untuk menyebarluaskan budaya dan semangat antikorupsi. Partisipasi publik yang bertumbuh niscaya dapat menjadi energi pendorong bagi percepatan langkah memberantas korupsi. Karenanya, serangkaian program penyebaran informasi dan edukasi digulirkan dengan pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagai pesan utamanya.
Dari segi kuantitas, publikasi pengetahuan antikorupsi di Indonesia tumbuh dengan pesat seiring dengan berdirinya KPK. Sedangkan dari segi kualitas, masih banyak yang perlu diperbaiki dan dikembangkan di masa depan, melalui penelitian-penelitian ilmiah bidang antikorupsi. Namun tak jarang seorang peneliti tak memiliki media yang dapat menumbuhkan gagasan- gagasan baru untuk melakukan penelitian lanjutan. Kondisi inilah yang melatarbelakangi KPK untuk menerbitkan jurnal ilmiah antikorupsi INTEGRITAS, sebuah wadah yang dapat menampung sekaligus mengkomunikasikan penelitian, kajian dan buah pemikiran teoretis maupun konseptual di bidang antikorupsi.
Integritas dapat diterjemahkan menjadi beragam pengertian. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjabarkan integritas sebagai "mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran;". Sebagai salah satu dari lima nilai dasar pribadi yang menjadi bagian dari kode etik KPK, integritas sendiri diartikan sebagai "kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan, dan perilaku yang selaras dengan hati nurani dan norma yang berlaku". Dari sekian banyak penafsiran yang ada, dapat dikerucutkan bahwa integritas memiliki kata kunci: konsistensi pada nilai-nilai kebenaran, kejujuran, berbudi luhur, dan bisa dipercaya. Esensi inilah yang menginspirasi KPK untuk menjadikan INTEGRITAS sebagai nama jurnal ilmiahnya.
Keberagaman topik yang diangkat dalam Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS ini hendaknya dapat dipandang sebagai 'undangan' bagi para pembaca untuk berdiskusi, menemukan dan mengembangkan pandangan keilmuannya. Perbedaan sudut pandang dalam menelaah sebuah fenomena adalah keniscayaan dalam dunia akademis. Namun dialog ilmiah harus terus dibangun meski harus melintasi jalan bercabang, demi menumbuhkembangkan pemikiran dan wawasan khususnya di bidang antikorupsi.
Kami berharap, Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS dapat menjadi kanal yang memotivasi dan memfasilitasi para akademisi melakukan penelitian ilmiah bidang antikorupsi. Karena pengetahuan dan integritas sebagai salah satu nilai penyusun perilaku antikorupsi sejatinya harus seiring sejalan, sebagaimana yang pernah dituliskan Samuel Johnson (sastrawan Inggris di abad 18) dalam salah satu karyanya: "Integrity without knowledge is weak and useless, and knowledge without integrity is dangerous and dreadful."
0 komentar:
Posting Komentar