Masih ingat saat guru SD kamu tanya soal cita-cita kamu? Pasti ada satu atau dua temen kamu yang mengangkat tangan dengan yakin, dan bilang ingin jadi dokter. Menjadi dokter itu profesi idaman dari entah jaman kapan.
Mahasiswa kedokteran pun menjadi primadona di antara mahasiswa fakultas lain. Mahasiwa kedokteran dihormati di masyarakat, dikagumi kawan jurusan lain, bahkan idaman para mertua.
Namun, bisa jadi itu yang nampak di luar. Mereka juga mengalami masa suka duka dan susah senang yang sama seperti kawan-kawan fakultas lain. Berikut ini adalah suka duka mahasiswa Fakultas Kedokteran yang perlu kamu ketahui.
1. Sering ketemu mahasiswi cantik
Bagi mahasiswa kedokteran, ketemu mahasiswi bidadari di kampus adalah hal yang wajar. Tidak bisa dipungkiri, Fakultas Kedokteran adalah gudangnya mahasiswa cantik. Bisa cuci mata tiap hari. Tapi ya susah juga karena biasanya mahasiswi kedokteran suka dengan ‘rumput tetangga’. Lebih asyik pacaran dengan mahasiswa fakultas lain daripada fakultasnya sendiri.
Tapi, buat kamu yang dari fakultas lain, tidak perlu berkecil hati. Kalau tujuannya cuma untuk cuci mata, tidak harus pindah jurusan kok. Tinggal nyelonong ke fakultas mereka juga bisa.
2. Susah masuk, keluar apalagi
Passing grade ke Fakultas Kedokteran terbilang sangat tinggi, sangat kompetitif. Karenanya, susah untuk masuk fakultas idaman ini. Di antara berapa puluh ribu siswa yang ingin masuk, hanya segelintir yang lolos seleksi. Tapi, masalah tidak berhenti di sini. Yang sudah jadi mahasiswa kedokteran akan mengalami masalah lain.
Tugas yang bertumpuk, praktikum dari pagi sampai malam, koas dan lain-lain menjadi tantangan berikutnya. Belum lagi ujian blok dan OSCE (ujian praktek). Susah masuknya, dan untuk lulus juga susah. Faktanya begitukan?
3. Mahasiswa idaman calon mertua
Orangtua mana sih yang nggak mau dapet calon menantu dokter? Iyakan? Lulusan fakultas Kedokteran tidak perlu berlari-lari mencari pasangan, toh diem di tempat aja pasti ada yang dateng nawarin kok.
4. Susah cari waktu buat pacaran
Kegiatan kuliah di Fakultas Kedokteran ini jadi salah satu masalah buat mahasiwa kedokteran non-jomblo. Tugas dan praktikum hampir tiap hari, sudah menguras tenaga dan pikiran.
Nyari waktu buat gebetan jadi susah. Mesti pinter-pinter nyari celah. Beda dengan kawan-kawan jurusan lain yang lebih selo, yang bisa ngedate kapanpun asal tidak ada aral halangan pada urusan kantong.
5. Sering ditanya
Menjadi mahasiswa kedokteran berarti mesti siap ditanya apa saja tentang kesehatan dan tetek bengeknya. Meski statusnya masih mahasiswa, tapi tetap saja orang lain akan tetap bertanya-tanya.
Orang seringkali menganggap mahasiswa kedokteran sama dengan dokter. Apalagi ketika KKN. Orang-orang desa dan para pemudi-pemuda desa akan berebut bertanya pada mereka. Kalau pusing apa obatnya? Kudisan apa obatnya? Patah hati apa sih obatnya?
6. No Smoking Area
Layaknya pom bensin, Fakultas Kedokteran adalah fakultas anti rokok. Biar sehat katanya. Kamu bakalan jarang melihat kemebul asap rokok di tengah gerombolan mahasiswa kedokteran. Karena mahasiswa perokok di fakultas kedokteran adalah kaum minoritas. Mereka harus ndadakhijrah dulu ke fakultas lain yang lebih toleran asap.
Nah, itulah suka-duka menjadi mahasiswa di fakultas idaman ini. Bagi kamu yang kebetulan di Fakultas Kedokteran, tetap sabar dan semangat yah. Yang dari fakultas lain, tak usah iri hati dan dengki karena mereka juga punya masalah yang tak kalah banyak seperti halnya kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar