ANAKUHO.COM, Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan rapat kerja Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) di Auditorium Mokodompit, 8-10 Maret 2016.
Ketua Program Vokasi UHO Arman Faslih mengatakan, rapat kerja FPTVI dilakukan untuk mengkomunikasikan berbagai hasil penelitian para dosen lingkup vokasi se-Indonesia dan mensinergikannya dengan dunia industri.
“Program vokasi harus memberikan kontribusi lebih terhadap perkembangan dunia industri di Tanah Air dengan menyediakan tenaga kerja yang kompeten,” kata Arman.
Rapat kerja ini mengangkat tema “Pemantapan Posisi dan Jejaring Pendidikan Vokasional Indonesia Memasuki Era MEA.
Rektor UHO Usman Rianse mengatakan, MEA adalah salah satu periode kehidupan. Untuk menghadapi periode ini, kata dia, tidak perlu dengan rasa takut.
Menurut Usman, ada enam hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi MEA. Keenam hal itu disebutnya dengan “SENYUM”, yaitu sinergitas antara para elemen, etos kerja yang tinggi, network atau jaringan, yakin dan percaya diri, unggulan produk dan mindset atau pola pikir yang positif.
“MEA saya kira bukan suatu tantangan, tapi sebuah peluang bagi kita,” kata Usman.
Selain rapat kerja, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan seminar nasional yang mengangkat tema Inovasi Teknologi dan Pembangunan SDM Berdaya Saing Memasuki Era MEA.
Rapat kerja ini diikuti oleh 71 peserta yang berasal dari 21 perguruan tinggi di Indonesia.(sumber:zonasultra.com)
Ketua Program Vokasi UHO Arman Faslih mengatakan, rapat kerja FPTVI dilakukan untuk mengkomunikasikan berbagai hasil penelitian para dosen lingkup vokasi se-Indonesia dan mensinergikannya dengan dunia industri.
“Program vokasi harus memberikan kontribusi lebih terhadap perkembangan dunia industri di Tanah Air dengan menyediakan tenaga kerja yang kompeten,” kata Arman.
Rapat kerja ini mengangkat tema “Pemantapan Posisi dan Jejaring Pendidikan Vokasional Indonesia Memasuki Era MEA.
Rektor UHO Usman Rianse mengatakan, MEA adalah salah satu periode kehidupan. Untuk menghadapi periode ini, kata dia, tidak perlu dengan rasa takut.
Menurut Usman, ada enam hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi MEA. Keenam hal itu disebutnya dengan “SENYUM”, yaitu sinergitas antara para elemen, etos kerja yang tinggi, network atau jaringan, yakin dan percaya diri, unggulan produk dan mindset atau pola pikir yang positif.
“MEA saya kira bukan suatu tantangan, tapi sebuah peluang bagi kita,” kata Usman.
Selain rapat kerja, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan seminar nasional yang mengangkat tema Inovasi Teknologi dan Pembangunan SDM Berdaya Saing Memasuki Era MEA.
Rapat kerja ini diikuti oleh 71 peserta yang berasal dari 21 perguruan tinggi di Indonesia.(sumber:zonasultra.com)
0 komentar:
Posting Komentar