ANAKUHO.COM, Senin (21/3/2016), Puluhan masa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kota Kendari menyerukan pembubaran Desatemen Khusus 88 (Densus 88) yang dianggap telah membantai kaum muslim tanpa hak.

Aksi digelar secara damai sejak pukul 08.00 sampai 11.45 WITA dengan rute dari perempatan Wua Wua Kendari menuju MTQ dan di akhiri dengan hearing dengan Anggota DPRD Prov. Sultra.
Aksi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa tindakan brutal yang dilakukan oleh densus 88 merupakan Aksi teror sesungguhnya sehingga densus 88 seharusnya di bubarkan sehingga tidak ada lagi keresahan ditengah masyarakat akibat kebrutalan mereka. Salah satu orator Aksi mengatakan " Densus 88 bukanlah anti teror, tetpai malah menjadi teroris sebenarnya."

Selain itu juga DENSUS 88 dinilai telah menyatakan perang dengan umat islam, terbukti dengan menjadikan Al-qur'an sebagai barang bukti tindak teroris. "Dengan menjadikan al-qur'an sebagai bukti tindakan teroris, termasuk kegiatan peribadatan umat islam, menunjukkan bahwa densus 88 sebanarnya telah menyatakan perang melawan Islam" Pungkas Nurdin Syaifullah ( Ketua Gema Pembebasan Sulawesi Tenggara) dalam orasinya.

Dalam aksi ini Gema Pembebasan Kota Kendari mendapatkan respon positif dari DPRD Prov. Sultra. Salah satu anggota DPRD menyatakan "...kalian mau membubarkan DENSUS, kami juga mau. Tapi kan masalahnya ini bukan wewenang kita..." Pungkas Tumaruddin Salam Selaku perwakilan DPRD dalam hearing bersama masa aksi. Pernyataan ini menunjukan dukungannya atas pembubaran DENSUS 88.

Aksi digelar secara damai sejak pukul 08.00 sampai 11.45 WITA dengan rute dari perempatan Wua Wua Kendari menuju MTQ dan di akhiri dengan hearing dengan Anggota DPRD Prov. Sultra.
Aksi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa tindakan brutal yang dilakukan oleh densus 88 merupakan Aksi teror sesungguhnya sehingga densus 88 seharusnya di bubarkan sehingga tidak ada lagi keresahan ditengah masyarakat akibat kebrutalan mereka. Salah satu orator Aksi mengatakan " Densus 88 bukanlah anti teror, tetpai malah menjadi teroris sebenarnya."

Selain itu juga DENSUS 88 dinilai telah menyatakan perang dengan umat islam, terbukti dengan menjadikan Al-qur'an sebagai barang bukti tindak teroris. "Dengan menjadikan al-qur'an sebagai bukti tindakan teroris, termasuk kegiatan peribadatan umat islam, menunjukkan bahwa densus 88 sebanarnya telah menyatakan perang melawan Islam" Pungkas Nurdin Syaifullah ( Ketua Gema Pembebasan Sulawesi Tenggara) dalam orasinya.


0 komentar:
Posting Komentar