TOKO ONLINE TANAMAN DAN BIBIT DI KENDARI


Samira Ulfa My Opinion : Bagaimana Sih Profesi Guru Itu ???

ANAKUHO.COM,Hallo semua.... apa  khabar???
Tulisan saya kali ini ialah hanya merupakan sebuah opini yang saya utarakan mengenai beberapa pertanyaan yang sering menggelitik kita akhir-akhir ini, saya mengangkat masalah tentang Profesi Keguruauan. Sebenarnya tulisan ini juga bersumber dari mata kuliah saya yang membahas tentang apa sih itu profesi guru dan bagaimana sebenarnya yang dikatakan sebagai profesi keguruan tersebut??? 
Seperti yang sudah saya utarakan diatas ini hanyalah merupakan sebuah opini dari saya, dan semoga tulisan ini dapat menjadi suatu refrensi bagi kita semua, tanpa ada maksud untuk menyakiti pihak manapun :)

1.      Mengapa guru merupkan suatu profesi ?
Jawaban :
Djam’an Satori (2007: 1.3-1.4) menyatakan bahwa “Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya”. Artinya, suatu profesi tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Orang yang menjalankan suatu profesi harus mempunyai keahlian khusus dan memiliki kemampuan yang ia dapatkan dari pendidikan khusus bagi profesi tersebut.

Sedangkan Guru ialah, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 1 Ayat 1).

Dari jawaban, menurut berbagai sumber diatas dapat saya simpulkan mengapa guru itu merupakan suatu profesi. Disana, terdapat satu kata kunci pokok yakni Keahlian (Exspertisme), kenapa saya mengambil kata Keahlian? tentu alasannya karena seseorang yang memiliki suatu pekerjaan tertentu, maka pekerjaannya tersebut akan dikatakan sebagai suatu profesi bagi dirinya apabila dia memang benar-benar memiliki Passion ataupun juga keahlian, pada pekerjaan yang digelutinya itu. Seperti: Seorang Sopir yang memiliki keahlian dalam berkendara, seorang pelukis yang memiliki keahlian dalam melukis, seorang Presenter yang memiliki keahlian didalam memandu sebuah acara, maupun juga seorang guru yang memiliki keahlian dalam mengajar maupun mendidik para peserta didik.

Guru dikatakan sebagai suatu profesi sebab, sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama sesuai dengan pengertian guru diatas, diamana ia merupakan pendidik yang professional yang memiliki kemampuan/keahlian dalam mengajar, membimbing, menilai, melatih, mengevaluasi dan sebagainya. Memang kalau kita lihat dari beberapa tugas guru diatas bagi kebanyakan orang pasti akan dianggap sepele atau diremehkan. Kenapa bisa seperti itu? itu tentunya diakibatkan karena mereka belum merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang guru, karena profesi yang dilakukan oleh seorang guru itu tidaklah semudah apa yang mereka pikirkan selama ini. Iya mungkin memang, ada sebagian orang yang memiliki  kemampuan didalam menyampaikan materi dengan baik ke peserta didik meskipun ia tidak pernah memiliki pendidikan formal menjadi seorang guru. Tetapi perlu kita garis bawahi kalau tugas seorang guru itukan bukan hanya hal itu saja, tetapi masih banyak tugas-tugas yang lain untuk seorang guru, contohnya: membuat RPP/rancangan pembelajaran, menggunakan strategi, pendekatan, metode yang tepat untuk mengajarkan peserta didik, membuat media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan peserta didik, dan masih banyak tugas-tugas lainya. Dan pastinya orang-orang yang memiliki keahlianlah yang bisa melakukan semua itu. Siapa mereka? Pastilah Para Guru, yang dalam arti benar-benar Guru, yang sudah pernah mendapatkan pendidikan formal menjadi seorang guru. Itulah alasan saya mengapa guru itu merupakan suatu profesi.

2. Uraikan pendapat anda tentang makna sertifikasi bagi peningkatan profesionalisme guru. Apakah sampai saat ini telah diperoleh dampak positif pada peningkatan profesionalisme guru akibat dari sertifikasi tersebut?



Jawaban :
Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen (UU No 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, Pasal 1 Ayat 11).

Yang dimana, makna Sertifikasi guru  bagi peningkatan profesionalisme guru ialah:
(1)    Untuk menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik professional.
(2)    Untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.
(3)    Untuk meningkatkan kesejahteraan guru, serta
(4)    meningkatkan martabat guru; dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.

Karena pada dasarnya Sertifikasi itu akan diberikan kepada guru tersebut apabila ia sudah layak, tetapi sebelum itu ia mesti melewati serangkaian tes/ujian, serta disisi lain ia juga harus dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara baik dan professional, guna demi meningkatkan hasil belajar serta meningkatkan kualitas peserta didik yang lebih baik, sehingga apa yang dicita-citakan bersama sesuai yang tercantum dalam Tujuan Pendidikan Nasional dapat tercapai.

Tetapi kenyataanya saat ini yang bisa sudah kita lihat, menurut saya pemberian sertifikasi itu, tidak seluruhnya berdampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan yang ada di negara kita ini. Sebab, saya rasa proses yang dilewati untuk memberikan sertifikasi kepada guru-guru itu, tidaklah ampuh atau efektif guna meningkat pendidikan yang ada dinegara kita ini. Kita lihat saja sekarang seperti ada yang namanya PLPG, atau PPG yang sudah kita ketahuikan dimana jalur tersebut, dia memiliki periode atau waktu tertentu untuk menempuhnya. Nah, periode dan waktu itulah yang saya rasa menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada pemberian sertifikasi pada guru tersebut. Berarti disini, mereka hanya akan berusaha untuk meningkatkan kualitas atau kinerjanya hanya pada waktu itu saja, hanya semata-mata untuk mendapatkan sertifikasi atau apa yang mereka telah lama inginkan  selama ini. Dan setelah apa yang sudah mereka dapatkan itu tercapai maka dengan begitu saja mereka akan kembali ke diri asli mereka yang dulu, seperti: suka mengajar semau-maunya, tidak mematuhi kurikulum yang saat ini berlaku, males masuk, tidak peduli terhadap peserta didik dan juga sebagainya. Karena, dari hasil pengamatan saya yang terjadi saat ini memang seperti itu. meskipun ada memang guru yang benar-benar ingin meningkatkan mutu dan kualitasnya tanpa menganggap mendapatkan sertifikasi itu sebagai prioritas utama.

Kalau menurut saya, proses pemberian sertifikasi itu, janganlah dengan cara yang seperti itu, karena hal-hal yang seperti itu hanya akan melahirkan generasi-generasi/para guru yang matrealistis (hanya memandang dari sisi materi saja). Tetapi alangkah lebih baiknya kalau sertifikasi itu diberikan dengan melihat track recordnya, kualitas, profesionalitas, atau kinerja yang sudah mereka lakukan selama ini, dengan kata lain kontribusi apa saja yang sudah mereka berikan untuk meningkatkan kualitas dunia pendidikan selama ini. Bagaimana caranya? Caranya dengan menilai secara diam-diam guru yang dinominasikan untuk mendapatkan sertifikasi itu yang dilakukan oleh tim sertifikasi dari dinas pendidikan. Yang pasti tentunya, hal yang paling penting jangan beritahukan kepada guru yang besangkutan kalau ia sedang dinilai, apakah pantas atau tidak ia untuk mendapatkan sertifikasi tersebut. Maka dengan seperti itu kita bisa lihat mana guru yang memang benar-benar tulus untuk mengabdikan dirinya sebagai pendidik, serta mana guru yang benar-benar tulus dari dalam hatinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di negara ini.

3.    Pemerintah Republik Indonesia tengah mengupayakan berbagai cara untuk mewujudkan sosok guru yang profesional, sehingga mampu menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang optimal dan berkualitas di dalam maupun luar kelas. Solusi apa sajakah yang dapat anda tawarkan untuk membantu upaya pemerintah tersebut? Berikan argumentasi kritis atas solusi yang anda kemukakan?
Jawaban :

Sebelum saya menjelaskan, bagaiman solusi-solusi yang tepat untuk mewujudkan guru yang professional dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Terlebih dahulu saya akan memaparkan apa saja permaslahan yang dihaapi oleh guru-guru saat ini.

1    a) Kurangnya Motivasi Mengajar
Tidak kita pungkiri memang saat ini, kualitas pendidikan yang ada di negara kita ini tidak bisa meningkat disebabkan salah satu faktornya oleh kurangnya motivasi  mengajar dari para guru. Mereka sendiri terkadang dilema, bahwa sebenarnya motivasi mereka mengajar, sebenarnya apa? sebab coba saja kita pikirkan sendiri sekarang, kalau diri kita saja tidak memiliki motivasi dalam melakukan sesuatu misalkan dalam hal belajar geografi saja, apabila kita tidak memiliki motivasi oh, dari belajar ini nanti saya ingin menjadi seorang ahli geografi, saya ingin menjadi guru geografi atau saya ingin menjadi orang yang ahli dalam ilmu bumi misalkan. Maka kita tidak akan tahu arah dan tujuan kita mau kemana nanti kedepanya. Tetapi kalau kita memiliki motivasi, pasti kita akan jauh lebih semangat untuk belajar… belajar dan terus belajar. Begitupun juga sekarang situasinya pada seorang guru, kalau ia memiliki motivasi dalam mengajar seperti: untuk membentuk generasi yang cerdas secara intelektual maupun spiritual, maupun untuk meningkatkan kualitas pendidikan dinegara ini supaya rakyat indonesia tidak ketinggalan terus dengan negara lain. Saya yakin pasti mereka akan semangat untuk menjalankan tugas yang diembannya itu yakni sebagai seorang guru.

2    b) Kurang Kreatif
Masalah yang diahadapi oleh guru-guru saat ini juga ialah, kurangnya kreatifitas mereka untuk membuat pembelajaran itu menjadi menarik dan inspiratif yang bisa membangkitkan gairah belajar dari para siswa semakin bertambah atau antusias untuk mngikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Coba saja mereka mampu untuk selalu berpikir kreatif demi pendidikan yang berkualitas atau tidak secara monoton terus dengan menggunakan metode-metode lama yang notabene dapat membuat siswa bosan atau tidak tertarik mengikuti pelajaran itu. Maka saya yakin dimasa depan kelak akan muncul atau lahir generasi-generasi penerus bangsa yang kreatif dan inovatif yang tidak selalu mengikuti gaya dari orang lain diluar sana, tapi mampu untuk mempengaruhi dunia terhadap kreatifitas yang ia lakukan itu, sebab dari sejak dini (sejak sekolah) mereka sudah diasah untuk mampu berpikir kreatif dan inovatif.

3    c) Tidak memiliki kedisiplinan (Baik disiplin Ilmu Pengetahuan maupun waktu)
Tidak memiliki kedisiplinan juga merupakan masalah penting yang dihadapi oleh para guru saat ini. Bukan hal yang asing lagi dipendengran kita saat ini, kalau guru matematika mengajarkan mata pelajaran PPKn, guru PPkn mengjarkan mata pelajaran geografi dan sebagainya. Itulah merupakan salah satu contoh dari ketidak disiplin ilmu yang dimiliki oleh guru tersebut, dia seorang guru yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda sudah pasti tentunya, ia tidak  akan paham secara menyeluruh mengenai materi yang akan ia ajarkan kepada peserta didiknya. Sehingga alhasil pehaman yang akan diterima peserta dirik akhirnya rancu atau tidak bisa diterima secara baik oleh mereka. Iya kalau misalkan hanya sebatas rancu saja. Tapi kalau misalkan ia akhirnya memiliki presepsi yang berbeda dan menerapkannya ke hal yang negative, maka kemusian siapa yag akan disalahkan karena memberikan pehaman yang salah ke peserta didik? Sudah pasti guru. Dan juga guru yang tidak disiplin terhadap waktu juga merupakan faktor yang menjadi permasalahan yang dialami oleh guru tersebut, seperti : sering telat, tidak masuk, males dan sebagainya.

 d)  Gagap Teknologi
Perkembangan zaman menuntun kita untuk melek terhadap yang namanya teknologi, tapi bagaimana kalau guru yang tidak bisa mengoprasikan teknologi seperti: laptopatau notebook. Maka hal ini juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap permasalah-permasalahan yang sedang dihadapi oleh guru-guru saat ini.

Lalu bagaimana solusinya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut berikut ialah solusi yang saya berikan :



A.    Perbaiki Niat

Perbaiki niat merupakan solusi dari kurangnya motivasi mengajar dari seorang guru itu. Tidak kita pungkiri bahwa Hal pertama yang harus dibenahi ialah niatnya, dengan arti guru tersebut harus benar-benar memiliki niat yang sungguh-sungguh untuk menjadi seorang guru, karena bagaimanapun niat itu juga mempengaruhi hasil kualitas dari kerja guru tersebut, yang akan ia dapatkan nanti, dengan kata lain kalau niatnya baik ia pasti akan menghasilkan sesuatu yang baik pula maka demikian pula sebaliknya.

B.     Membuat Kreatifitas-kreatifitas baru
Guru itu harus selalu memunculkan kreatifitas-kreatifitas baru atau harus mampu untuk terus berusaha menghasilkan inovasi-inovasi yang baru, demi kesuksesannya didalam mengajar, sebab bagaimanapun peserta didik kalau diajarkan dengan metode yang itu-itu saja (monoton), maka ia juga pasti akan bosan dan dapat dipastikan materi yang akan disampaikannya itu pasti tidak akan bisa masuk atau diresapi dengan baik oleh peserta didik. Oleh karena itu, itulah alasan mengapa guru itu harus selalu kreatif sert inovatif.

C.    Guru harus memiliki kedisiplinan yang tinggi (Baik itu dalam ilmu pengetahuan maupun juga waktu), Disiplin merupakan salah satu dari kunci kesuksesan seseorang, disiplin itu garus dimulai dari gurunya dulu apabila ini dalam konteks disekolah. Sebab bagaimanapun siswa itu pasti akan mencontoh atau meneladani gurunya, kalau gurunya disiplin ia juga pasti akan disiplin begitupun juga sebaliknya. Guru itu harus memiliki kedisiplinan baik itu dalam hal ilmu pengetahuan maupun juga waktu apabila ia mau untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas imasa sekarang maupun diamasa yang akan datang.

D.    Guru Harus Mampu mengusai Teknologi
Teknologi saat ini semakin berkembang dari waktu kewaktu, iapun juga harus mampu untuk menguasai teknologi yang akan menunjang kegiatannya dalam proses pembelajaran kepada peserta didik.

4). Pernahkah anda mendengar guru yang ideal dan profesional dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran di dalam maupun luar kelas. Menurut anda, seperti apakah ukuran guru yang ideal dan profesional dan berikan penjelasan secara komprehensif. Perlukah guru seperti itu diberikan hadiah? Hadiah seperti apakah yang tepat? Kenapa hal itu menjadi pilihan ide anda. Berikan penjelasan secara komprehensif pula.
Jawaban:

Guru yang ideal dan professional itu menurut saya dapat digambarkan dengan 2 kata: Teladan dan Memahami. Kenapa saya menjawab seperti ini itu karena menurut saya, guru yang ideal itu ialah guru yang bisa menjadi teladan bagi peserta didiknya baik itu dalam hal tingkah laku, sikap, tingkat religiusnya dan sebagainya. Ia mampu untuk menanamkan nilai-nilai keteladanan bagi peserta didiknya, yang dapat mereka implementasikan dikehidupannya, serta ia mampu untuk memahami situasi dan kondisi yang dialami saat itu oleh para peserta didik, dengan tetap memberikan motivasi, semangat atau inspirasi bagi mereka untuk tetap semangat dalam menjalani segala lika-liku hidup ini.

Apakah perlu guru yang seperti itu diberikan hadiah? Jawaban saya iya perlu sekali. Kenapa perlu? Sebab saya merasa ia sudah memberikan konstribusiyang sangat luar biasa selama ini didalam dunia pendidikan ia mengabdi dengan tulus dan ikhlas, tanpa tanda jasa. Dan hadiah yang paling tepat diberikan kepada mereka menurut saya bukanlah sebuah barang atau materi. Tetapi hadiah yang paling tepat ialah sebuah keberhasilan yang kita raih yang bisa kita persembahkan kepada mereka, saya yakin tidak ada hadiah yang paling berharga yang dapat membuat mereka bangga dan bahagia didalam hati mereka selain keberhasilan dan kebermanfaatan yang telah kita kontribusikan kepada masyarakat, dengan ilmu yang sudah mereka ajarkan itu pada kita selama ini.

SUMBER : http://samirawesome.blogspot.co.id/
BAGIKAN

anakUHO.com™ ADALAH MEDIA ONLINE PERTAMA DI KAMPUS UHO,TERIMA KASIH TELAH MEMBACA ARTIKEL DI anakUHO.com™ JANGAN LUPA LIKE FANPAGE KAMI FB : anakuho.com SEMUA ARTIKEL INI DI PUBLIKASIKAN OLEH Unknown

    Berikan Tanggapanmu...!
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
handphone-tablet
close

BACA JUGA BERITA TERKINI LAINNYA

JASA DESAIN & RENOVASI RUMAH DI KOTA KENDARI