Mulai dari masalah lingkungan, ekonomi yang tidak stabil, perdebatan kepentingan politik yang kita lihat setiap hari di media massa, masalah kurangnya akses dan fasilitas pendidikan untuk masyarakat yang tinggal didaerah pelosok maupun perbatasan serta kesejahtraan masyarakat yang tidak terjamin yang terbukti dengan masih banyaknya masyarakat Indonesia yang masih hidup dibawah garis kemisikinan. Ya, permaslahan-permasalahan itu memang merupakan suatu permasalahan yang tidak habisnya-habisnya terjadi di negeri ini.
Namun dari berbagai permasalahan tersebut, hal yang tidak boleh untuk dilupakan ialah masalah “Krisis Kedisiplinan” yang terjadi di negeri ini. Bukan hanya masalah moneter dan fiskal saja ternyata yan bisa mengalami krisis tetapapi kedisiplinan juga bisa. Apa yang mengakibatkan hal-hal tersebut bisa terjadi? Apakah setiap masyarakat Indonesian tidak pernah diajarkan mengenai bagaimana itu makna kedisiplinan sejak pendidikan dasar dulu? Atau apakah konsep kedisiplinan hanyab sebatas teori semata tanpa pernah untuk diimplementasikan oleh orang yang mendidiknya? Jawabannya, pasti akan berbeda-beda, sebab hanya diri kita yang mengetahui persis kenapa fenomena seperti ini bisa terjadi saat ini di negri kita.
Apabila Indonesia ingi maju setiap negera-negara lain sekelas Jepang, Amerika. Inggris, China dan negara maju lainnya. Maka tentunya ia harus belajar mengenai betapa pentingnya makna dari kedisiplinan tersebut. Contoh saja Jepang, di Jepang kita melihat bahwa masyarakat Jepang memiliki etos kerja serta tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam berbagai hal. Mereka begitu menghargai waktu apabila sudah berjanji dengan orang lain, kedisiplinan dalam dunia kerjapun selalu mereka praktikan didalam kehidupannya sehari-sehari. Bukanlah didalam kitab sucipun sudah dikatakan bahwa “waktu itu sangat penting, dan hanya orang-orang yang bisa menghargai dan menfaatkan waktu dengan sebaik-baiknyalah yang akan selamat di kehidupan ini”.
Kita masyarakat Indoensia yang dikenal sebagai masyarakat yang berbudaya dan beragama harusnya merasa malu melihat semua itu. Terkadang kita meremehkan hal-hal tersebut, dan tidak kita anggap penting padahal tanpa kita sadari bahwa dari hal-hal tersebutlah nantinya yang dapat berpengaruh ke berbagai elemen kehidupan kita yang lain.
Kedisiplin di Indonesia saat ini sudah menjadi “krisis” bagaikan sebuah mata uang yang sangat kita perlukan dalam membangun martabat bangsa ini menjadi bangsa yang terdidik. Indonesia memang belum sehabat Jepang, tetapi tidak ada salahnya kalau kita belajar untuk mengambil nilai-nilai kebaikan yang tertanam pada diri masyarakatnya. Tidak perlu memandang ras, suku, agama, bangsa dan hal-hal lainnya, karena setiap diri kita adalah individu yang telah melekat hak-hak asasi manusia didalamnya.
Indonesia adalah negara yang besar, Indonesia adalah negara yang hebat. Namun, hebat saja belumlah cukup tanpa adanya “mata uang” terpenting yang mesti dimiliki oleh setiap masyarakatnya terutama para pelajar (generasi muda) kita. Dan tentunya hal itu ialah kedisiplinan. Disiplin dalam bertindak, disiplin dalam bekerja menyelesaikan setiap permasalahn yang ada di negeri ini, disiplin dalam bertingkah laku dikehidupan sehari-hari, dan tentunya disiplin dalam menjalani segala aturan-aturan yang berlaku dinegeri ini. Karena sensungguhnya, kedisiplin merupakan mata uang terpenting yang mesti dimiliki oleh setiap diri kita terutama para pelajar kita, dan Indonesia akan maju jika setiap masyarakatnya belaku, bertingkah, dan bersikap disiplin. Maka, itulah cerminan dari integritas Indonesia di masa depan nanti.
SUMBER : http://samirawesome.blogspot.co.id/2016/03/disiplin-adalah-mata-uang-yang-mesti.html
0 komentar:
Posting Komentar