ANAKUHO.COM,Aktifitas jurnalistik para mahasiswa Indonesia melalui penerbitan yang dikelolanya, lebih populer dengan sebutan pers mahasiswa menyimpan sejuta kenangan romantisme dan secara harapan. Kehadiran pers mahasiswa selalu lekat sedangkan gerakan perubahan dan mengiringi dinamika zamannya.
Pada era kebangkitan nasional, sumpah pemuda, proklamasi kemerdekaan orde baru hingga era 70-an dan 80-an pers mahasiswa tampil menyuarakan dan menggelorakan semangat perubahan dan mengkritisi perjalanan bangsa ketika akan melenceng. Namun karena deraan berbagai persoalan dan terbatasnya masa studi mahasiswa menjadi pers mahasiswa tidak langgeng. Namun demikian dinamika pers mahasiswa tidak berhenti. Tak lapuk karena hujan, tak lekang karena panas.
Pers Mahasiswa terus dan selalu hadir di sepanjang zaman mahasiswa generasi 90-an hingga pasca reformasi seperti sekarang ini terus menggeliat tentunya dengan selera, cara, cita rasa dan langganan yang sesuai dengan zaman yang dilewatinya. Kini disaat banyak lembaga dan tokoh politik tergerus legitimasi kepercayaannya karena deretan berbagai kasus korupsi, publik menanyakan dimana suara mahasiswa?.
Pers mahasiswa juga tersenggol, mana suara kritismu wahai pers mahasiswa, sedang galaukah dirimu karena sebagian seniormu terlilit persoalan hingga engkau "ewuh pekewuh" mengkritisinya. Tentu kalau kembali kepada kaidah jurnalistik pers harus memihak kebenaran. Termasuk pers mahasiswa generasi masa kini.(kompasiana.com)
0 komentar:
Posting Komentar