anakUHO.com™ | Perempuan Indonesia memiliki kekuatan dan kelebihan yang bisa membangun kebaikan tidak hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga bagi lingkungan dan bangsa dalam tataran yang lebih luas. Sri Mulyani, Kartini Muljadi dan Tian Belawati bukti yang nyata. Mereka adalah tiga tokoh perempuan Indonesia yang brilian. Buah pikiran serta dedikasi ketiganya telah menginspirasi jutaan perempuan, tak hanya di Tanah Air, tetapi juga di level dunia.
Namun, pada kesempatan ini kita akan membahas hasil wawancara dari salah seorang perempuan yang kuliah di Fakultas Hukum UHO. Yaah... bisa di bilang wanita yang mempunyai jenjang karir yang memuaskan.
Mengapa demikian?
Sebab jenjang – jenjang sekolahnya di warnai dengan prestasi – prestasi yang gemilang. Mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga di tinggkat Universitas.
Sekarang, kita akan menyimak hasil wawancara dengan salah seorang mahasiwa tersebut.
Prestasi – Prestasi yang di Raih Waktu Sekolah
Saya menonjol dalam bidang olahraga yaitu bulutangkis. Di beberapa turnament bulutangkis tampak nama saya terukir sebagai juara. Sempat berangkat POPWIL (Pekan Olahraga Antar Pelajar Wilayah), pernah menjadi juara O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) tingkat kota Kendari dan finalis tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara. Tak terlepas dari itu, saya tidak pernah melupakan identitas sebagai seorang siswa. Belajar adalah pekerjaan wajib, alhasil dalam penerimaan rapor tampak seyuman manis dari kedua orang tua adalah kado terindah atas pretasi belajar yang diraih. Sebab dalam perengkingan nama saya selalu masuk dalam tiga besar.
Sepak Terjang dalam Organisiasi
Terkait organisasi saya cukup bersikap apatis. Sejak duduk di bangku sekolah tidak satu pun organisasi yang saya ikuti karena alasan waktu. Susah membagi waktu antara belajar sama latihan bulutangkis.
Namun paradigma itu berubah ketika saya menjadi mahasiswa. Ingin belajar. Itulah yang merubah paradigma berpikir yang dulunya apatis terhadap organisasi. Karena dengan belajar dalam lingkup organisasi kita bisa memberikan banyak kontribusi bagi lingkungan masyarakat setempat.
Ingat... “sebaik – baiknya manusia adalah dia yang bermanfaat bagi orang lain” ketika ilmu yang di dapat dari hasil kerja otak untuk belajar. Maka nilai manfaat akan tampak. Karena percuma ilmu yang tinggi, belajar hingga ke negri Cina namum tidak ada implikasi dari ilmu yang hendak di dapatkan.
Dari paham yang apatis bergeser menjadi anugrah. Bahwa benar kalau organisasi dapat membentuk karakter seseorang. Alhasil, dalam komposisi / struktur kelmbagaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH UHO saya di tempatkan sebagai Sekretaris Jendral, dan dalam lingkup eksternal, saya mencoba terjun kedalam komunitas kepemudaan yaitu AMPERA (Aliansi Pemuda Pendukung Ir. Hugua) Sebagai Gubernur SULTRA. Dalam komunitas AMPERA saya juga menduduki kursi Sekertaris. Yaah... begitu laah sosok perempuan, paling pass dalam komposisi sebagai sekretaris.
Mahasiswa KUPU – KUPU
Sebait kalimat yang banyak di konsumsi oleh kalangan mahasiswa. Kuliah, Pulang – Kuliah, Pulang, kebiasaan yang terus di ulang – ulangi hingga menjadi virus yang mematikan. Paham tersebut telah menebar di sektor – sektor mahasiswa hingga pada mahasiswa baru. Darah yang masih panas dalam menyambut perkuliahan kian pudar, karena paham KUPU – KUPU.
Padahal, banyak hal yang bisa di lakukan di kampus. ada perpustakaan sebagai taman baca, jaringan internet untuk mengakses berita – berita, membentuk ruang – ruang diskusi dan berorganisasi di lembaga – lembaga internal maupun eksternal kampus tentunya. Karena dengan berlembaga bayak ilmu baru yang saya dapatkan. Ilmu – ilmu tersebut tidak diajarkan dibangku perkuliahan.
Sepenggal Harapan bagi Kartini - Kartini Muda
Besar harapan saya agar lahir kartini-kartini muda di fakultas yang memiliki semangat juang yang tinggi. Memiliki minat untuk bergabung dalam organisasi manapun. Menunjukkan eksistensinya bahwa wanita juga tidak kalah degan kaum pria.
Adanya kesetaraan gender membuka peluang lahirnya wanita – wanita hebat yang kelak dapat menjadi seorang pemimpin. Karena salah satu kelebihan yang dimiliki oleh wanita adalah mereka lebih detail sebagai seorang pemimpin. Sangat memperhatikan hal-hal terkecil sehingga dalam menjalankan tugasnya akan lebih spesifik dan terstruktur. Wanita sangat peka terhadap hal apapun. Sebelum anggotanya mengeluh dia sudah paham apa yang harus dilakukannya.
Pentingnya Membangun Jaringan
Terkait membangun jaringan juga sangat penting, sebab apa gunanya pintar jika tidak memiliki relasi. Karena salah satu faktor keberhasilan seseorang karena ada sosok orang lain yang turut membantunya. Mengingat kita adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupan.
Kuncinya membangun silahturahmi yang baik kepada siapapun. Tidak membentuk sekat - sekat kepada orang lain. Mulai dari jenis agama, suku, ras, dll. Menjadi pendengar yang hebat yang selalu dibutuhkan oleh orang lain. Selalu menebar kebajikan sebab akan ada waktunya kita membutuhkan uluran tangan orang lain.
Dan inti dari semuanya adalah mencoba menerapkan prinsip "lakukan apa yang ingin orang lain lakukan kepadamu, sebab apa yang kamu tanam maka itu yg akan kamu dapatkan".
Sekian dan terima kasih, semoga dapat bermanfaat.
Wallahu a’lam bishowab
*anakUHO.com adalah media kampus. Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi/berita/artikel/ide/opini/pendapat dan gagasan melalui anakUHO.com dapat mengirimkan tulisannya melalui email : halo.anakuho@gmail.com. Setiap tulisan yang terbit di anakUHO.com menjadi tanggung jawab dari Penulis.
Namun, pada kesempatan ini kita akan membahas hasil wawancara dari salah seorang perempuan yang kuliah di Fakultas Hukum UHO. Yaah... bisa di bilang wanita yang mempunyai jenjang karir yang memuaskan.
Mengapa demikian?
Sebab jenjang – jenjang sekolahnya di warnai dengan prestasi – prestasi yang gemilang. Mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga di tinggkat Universitas.
Sekarang, kita akan menyimak hasil wawancara dengan salah seorang mahasiwa tersebut.
Prestasi – Prestasi yang di Raih Waktu Sekolah
Saya menonjol dalam bidang olahraga yaitu bulutangkis. Di beberapa turnament bulutangkis tampak nama saya terukir sebagai juara. Sempat berangkat POPWIL (Pekan Olahraga Antar Pelajar Wilayah), pernah menjadi juara O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) tingkat kota Kendari dan finalis tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara. Tak terlepas dari itu, saya tidak pernah melupakan identitas sebagai seorang siswa. Belajar adalah pekerjaan wajib, alhasil dalam penerimaan rapor tampak seyuman manis dari kedua orang tua adalah kado terindah atas pretasi belajar yang diraih. Sebab dalam perengkingan nama saya selalu masuk dalam tiga besar.
Sepak Terjang dalam Organisiasi
Terkait organisasi saya cukup bersikap apatis. Sejak duduk di bangku sekolah tidak satu pun organisasi yang saya ikuti karena alasan waktu. Susah membagi waktu antara belajar sama latihan bulutangkis.
Namun paradigma itu berubah ketika saya menjadi mahasiswa. Ingin belajar. Itulah yang merubah paradigma berpikir yang dulunya apatis terhadap organisasi. Karena dengan belajar dalam lingkup organisasi kita bisa memberikan banyak kontribusi bagi lingkungan masyarakat setempat.
Ingat... “sebaik – baiknya manusia adalah dia yang bermanfaat bagi orang lain” ketika ilmu yang di dapat dari hasil kerja otak untuk belajar. Maka nilai manfaat akan tampak. Karena percuma ilmu yang tinggi, belajar hingga ke negri Cina namum tidak ada implikasi dari ilmu yang hendak di dapatkan.
Dari paham yang apatis bergeser menjadi anugrah. Bahwa benar kalau organisasi dapat membentuk karakter seseorang. Alhasil, dalam komposisi / struktur kelmbagaan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH UHO saya di tempatkan sebagai Sekretaris Jendral, dan dalam lingkup eksternal, saya mencoba terjun kedalam komunitas kepemudaan yaitu AMPERA (Aliansi Pemuda Pendukung Ir. Hugua) Sebagai Gubernur SULTRA. Dalam komunitas AMPERA saya juga menduduki kursi Sekertaris. Yaah... begitu laah sosok perempuan, paling pass dalam komposisi sebagai sekretaris.
Mahasiswa KUPU – KUPU
Sebait kalimat yang banyak di konsumsi oleh kalangan mahasiswa. Kuliah, Pulang – Kuliah, Pulang, kebiasaan yang terus di ulang – ulangi hingga menjadi virus yang mematikan. Paham tersebut telah menebar di sektor – sektor mahasiswa hingga pada mahasiswa baru. Darah yang masih panas dalam menyambut perkuliahan kian pudar, karena paham KUPU – KUPU.
Padahal, banyak hal yang bisa di lakukan di kampus. ada perpustakaan sebagai taman baca, jaringan internet untuk mengakses berita – berita, membentuk ruang – ruang diskusi dan berorganisasi di lembaga – lembaga internal maupun eksternal kampus tentunya. Karena dengan berlembaga bayak ilmu baru yang saya dapatkan. Ilmu – ilmu tersebut tidak diajarkan dibangku perkuliahan.
Sepenggal Harapan bagi Kartini - Kartini Muda
Besar harapan saya agar lahir kartini-kartini muda di fakultas yang memiliki semangat juang yang tinggi. Memiliki minat untuk bergabung dalam organisasi manapun. Menunjukkan eksistensinya bahwa wanita juga tidak kalah degan kaum pria.
Adanya kesetaraan gender membuka peluang lahirnya wanita – wanita hebat yang kelak dapat menjadi seorang pemimpin. Karena salah satu kelebihan yang dimiliki oleh wanita adalah mereka lebih detail sebagai seorang pemimpin. Sangat memperhatikan hal-hal terkecil sehingga dalam menjalankan tugasnya akan lebih spesifik dan terstruktur. Wanita sangat peka terhadap hal apapun. Sebelum anggotanya mengeluh dia sudah paham apa yang harus dilakukannya.
Pentingnya Membangun Jaringan
Terkait membangun jaringan juga sangat penting, sebab apa gunanya pintar jika tidak memiliki relasi. Karena salah satu faktor keberhasilan seseorang karena ada sosok orang lain yang turut membantunya. Mengingat kita adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupan.
Kuncinya membangun silahturahmi yang baik kepada siapapun. Tidak membentuk sekat - sekat kepada orang lain. Mulai dari jenis agama, suku, ras, dll. Menjadi pendengar yang hebat yang selalu dibutuhkan oleh orang lain. Selalu menebar kebajikan sebab akan ada waktunya kita membutuhkan uluran tangan orang lain.
Dan inti dari semuanya adalah mencoba menerapkan prinsip "lakukan apa yang ingin orang lain lakukan kepadamu, sebab apa yang kamu tanam maka itu yg akan kamu dapatkan".
Sekian dan terima kasih, semoga dapat bermanfaat.
Wallahu a’lam bishowab
Oleh : Mufidah Nurul Esa ( Mufidah Uphy )
Sekretaris Jendral Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum UHO
Sumber : PENAUHO.COM™
*anakUHO.com adalah media kampus. Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi/berita/artikel/ide/opini/pendapat dan gagasan melalui anakUHO.com dapat mengirimkan tulisannya melalui email : halo.anakuho@gmail.com. Setiap tulisan yang terbit di anakUHO.com menjadi tanggung jawab dari Penulis.
0 komentar:
Posting Komentar