Mahasiswa di tahun 2016, ditekankan wajib kuasai bahasa asing, terutama kemampuan berbahasa Inggris. Kemampuan tersebut untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Memang sejak dulu hingga sekarang selalu mengatakan kepada mahasiswa bahwa bahasa asing itu penting. Kenapa penting, karena secara universal jika kita berada di luar negeri bertemu dengan orang asing tentu alat komunikasi bukan bahasa daerah tetapi bahasa asing,” ujar Jamrud, Jumat (29/4).
Selain itu, lanjut dia, dari segi ilmu penguasan IT, itu juga penting dimiliki mahasiswa. Khusus ahli dalam Biologi, Matematika, Fisika dan Kimia, tentu ini bekal bagi mereka untuk bisa bersaing dalam dunia kerja.
“Saya memiliki keyakinan jika mahasiswa sudah punya kemampuan atau skill berbahsa asing, dimana pun mereka berada tidak ada hambatan. Apalagi mahasiswa memiliki keinginan untuk melanjutkan studi luar negari ataupun dalam negeri syarat mutlak harus lulus Toefl di atas 450,”katanya.
Mantan Kepala UPT Bahasa UHO ini menuturkan, mahasiswa berprestasi dalam bidangnya, fakultas tentu memberikan peluang untuk melanjutkan mahasiswa tersebut. Sebab secara otomatis mereka berprestasi itu akan mningkatkan mutu jurusan terutama peningkatan akreditas.
Ia berupaya kedepan bahasa asing akan menjadi kurikulum pada mahasiswa. Perlu diketahui FMIPA ilmu sains, domainnya adalah murni pada pengetahuan alam. Olehnya itu mendukung misi tersebut disamping mahasiswa mahir pada bidang sains, juga harus didukung skill lainnya.(sumber: http://rakyatsultra.fajar.co.id)
0 komentar:
Posting Komentar