Namun dengan tampilnya kembali La Iru sebagai calon Dekan tidak lagi mendapat kepercayaan anggota senat FKIP yang jumlahnya sebanya 61 orang yang hadir dalam pemilihan Dekan kali ini. Pasalnya di leg pertama La Iru hanya bisa mengumpulkan sebanyak dua suara dibanding kedua rivalnya yakni DR Anwar Bey MS memperoleh sebanyak 22 suara dan Dr Jamaludin M Hum memperoleh 36 suara.
Dengan adanya pemilihan di leg pertama tersebut maka La Iru dinyatakan di diskualifikasi untuk bisa lanjut keputaran selanjutnya. Masuk di leg kedua persaingan sengit antara dua calon dekan yakni Dr Jamaludin M Hum dan DR Anwar Bey MS. Di leg kedua ini suara Rektor Usman Rianse menyumbang sebanyak 35 persen.
Alhasil suara Rektor UHO Usman Rianse sebanyak 35 persen tidak merubah keadaan bahkan dengan adanya suara Rektor menambah jumlah suara yang diperoleh Dr Jamaludin M Hum menjadi 69 suara jauh tertinggal dibanding DR Anwar Bey MS yang memperoleh 24 suara yang diperoleh dari suara pendukung La Iru.
Saat ditemui Sultra Watch, Prof La Iru sebagai kandidat calon Dekan yang kalah di leg pertama tidak mau memberikan komentar apapun ke media tentang kekalahan dirinya sebagai calon Dekan FKIP UHO periode 2016 hingga 2020.
'' Jangan ganggu saya, saya ingin tenangkan diri diruanganku,'' kata La Iru saat dihampiri oleh Sultra Watch Rabu (6/4).
Ditempat yang terpisah Ketua Senat FKIP UHO Prof Dr La Ode Sidu Marafad MS mengatakan, dalam pemilihan ini kan yang dilihat dari penyampaian visi dan misi para kandidat calon Dekan.
''Untuk persoalan kepercayaan calon Dekan ini, kita serahkan saja di anggota senat,'' pungkasnya
Penulis : Dadang Purnoto
jurnalis SW
0 komentar:
Posting Komentar