Sumber
Gambar : LMND Komisariat UHO
anakUHO.com™ | Pertigaan kampus UHO
mejadi tempat idola bagi para mahasiswa untuk berdemonstrasi. Pada tanggal 26
September lalu, Liga Mahasiswa Nasional
untuk Demokrasi (LMND) Komisariat UHO pun melakukan aksi demonstrasi di pertigaan
kampus. Aksi tersebut dilakukan dalam rangka momentum peringatan hari Tani
Nasional. Tuntutan yang diperjuangkan dalam aksi tersebut adalah meminta kepada
Pemerintah Republik Indonesia terkhusus Pemerintah Daerah Sulawesi Tenggara
agar memperhatikan permasalahan-permasalahan yang melanda petani dan menuntut
agar kebijakan-kebijakan pemerintah harus pro terhadap petani. Sekitar lebih
kurang tiga puluh menit lamanya para orator silih berganti untuk menyerukan
aspirasinya. Setelah itu, aksi dilanjutkan dengan berjalan kaki sembari orasi
menuju perempatan MTQ.
Sekilas
aksi demonstrasi yang dilakukan oleh LMND komisariat UHO tersebut terdengar
biasa. Seperti halnya aksi-aksi yang sering terjadi dan akrab dengan masyarakat
yang sering melintasi jalur pertigaan kampus. Namun pada aksi LMND komisariat
UHO kali ini, dari pulahan mahasiswa yang terlibat didalamnya, tidak semua
adalah laki-laki. Ada salah seorang sosok perempuan yang ikut berjuang di dalam
aksi tersebut. Ditambah lagi, perempuan tersebut tidak hanya sekedar pelengkap barisan masa
aksi melainkan ia pun ikut berorasi
menggunakan megafon. Sontak pemandang ini mengundang banyak perhatian dari masyarakat
yang lalu lalang.
Fenomena
adanya perempuan yang menjadi orator demonstrasi merupakan barang langkah.
Dijaman modern sekarang ini, kebanyakan masyarakat indonesia menjadi korban
gaya hidup individualistik. Setiap orang hanya mementingkan dirinya sendiri. Terlebih
lagi kaum perempuan, kebanyakan perempuan masa kini hanya berlomba-lomba
mempercantik diri. Dengan kata lain kebanyakan perempuan masa kini hanya jago
memegang lipstik, boro-boro mau pegang mefon untuk menyerukan kepentingan
rakyat. Padahal jika kita menengok sejarah, dimasa penjajahan dulu ada sosok
perempuan yang ikut berjuang mengangkat senjata, dimasa penjajahan dulu ada
sosok perempuan yang menyerukan persatuan untuk kemerdekan. Dan diperistiwa
gerakan mahasiswa 1998 , banyak aktivis perempuan pun yang ikut terlibat dalam
menggulingkan rezim orde baru.
Melihat kehidupan
perempuan masa kini , Kebanyakan perempuan hanya terjebak dalam kehidupan
romansa. Eksplorasi kehidupannya hanya sebatas cinta, cinta dan cinta. Sering
kali mereka termakan retorika puitis kaum adam yang menipu mereka. Tak heran,
perempuan sangat akrab dengan dunia kegalauan dan itu terlihat dari
status-status dunia maya mereka.
Dengan
adanya aktivis perempuan yang ikut berjuang dalam gerakan mahasiswa seperti
yang dilakukan salah satu kader LMND Komisariat UHO. Semoga dapat mendorong
perempuan-perempuan lain ikut berjuang dalam membela kepentingan rakyat.
Terlebih lagi, sesunggunya banyak permasalahan-permasalahan perempuan yang
perlu diperjuangkan. Seperti masalah maraknya perempuan yang menjadi korban
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), banyaknya pekerja-pekerja perempuan yang
tidak diperlakukan dengan semestinya oleh majikannya, banyaknya
perempuan-perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual, banyaknya kasus-kasus
perdagangan perempuan dan masalah lainnya yang merugikan perempuan.
Masalah-masalah inilah mestinya harus diperjuangkan oleh para mahasiswa
perempuan.Mahasiswa perempuan tidak boleh hanya diam membisu menyikapi
pernindasan-penindasan atas perempuan yang terjadi. Sebab hanya perempuanlah
yang mampu sepenuhnya mengerti perempuan.
Kontributor anakUHO.com : Komarobheano
*anakUHO.com adalah media kampus. Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi/berita/artikel/ide/opini/pendapat dan gagasan melalui anakUHO.com dapat mengirimkan tulisannya melalui email : halo.anakuho@gmail.com. Setiap tulisan yang terbit di anakUHO.com menjadi tanggung jawab dari Penulis.
0 komentar:
Posting Komentar