"Saat tim aparat di Polda Sultra bersama anggota di BNN masih terus mendalami dan melakukan penyelidikan terkait kematian korban," kata Kombes Fauzan di Kendari, Kamis (9/6).
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Sultra, Hermawati mengatakan, almarhum Jalil sebagai karyawan honorer di BNN bertugas sebagai membantu pengambilan sampel urine disaat ada orang yang diambil sampel darahnya.
"Yang saya tahu bahwa selama di BNN Sultra, almarhum orangnya pendiam dan tidak suka yang macam-macam dengan rekan sekerjanya," ucap Hermawati.
Sebelumnya, Kapolres Kendari AKBP Sigit Hariadi mengatakan penyebab tahanan bernama Abdul Jalil itu meninggal masih dalam penyelidikan kepolisian.
"Memang benar ada tahanan meninggal. Dan tim dari Provost Polda Sultra dan Provost Polres Kendari masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian tahanan tersebut," terang Sigit.
Dia mengimbau para pihak mempercayakan tim provost menjalankan tugas pengusutan, dan tidak menyebarkan spekulasi tentang penyebab kematian tahanan tersebut.
"Saya meminta maaf jika dalam peristiwa itu anggota saya bersalah. Tetapi sebaiknya kita tunggu pengusutan provost," papar Sigit.
Pihak keluarga korban yang diwakili adik korban, Sahra sudah melaporkan peristiwa ini ke Propam Polda Sultra. Sebab kematian kakaknya yang dinilai tidak wajar itu.
"Kami dari keluarga telah melaporkan kematian kakak saya Jalil yang dinilai tidak wajar pada Propam Polda Sultra dengan Nomor: STPL/21/VI/2016/PROPAM. Dan mengharapkan pimpinan Polri memerintahkan pengusutan secara serius," beber Zahra.
Sumber : MERDEKA.COM
0 komentar:
Posting Komentar