Oleh: Farma SH
anakUHO.com™ |“Sesungguhnya kebaikan itu adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa itu adalah apa yang menggelisahkan hatimu dan kamu benci jika manusia mengetahuinya.” (HR Muslim). Hadis Nabi SAW tesebut sengaja penulis kutip sebagai pembuka dari opini ini. Sebab melihat kondisi bangsa kita sekarang, erat kaitannya dengan menilai sebuah perkara secara tepat guna, berimbang dan maslahat. Manusia secara kodrati bisa juga dikatakan sebagai makhluk politik (zoon politicon), mau tidak mau, suka atau tidak suka, harus berada dalam pusaran politik yang terjadi di sekelilingnya. Persis apa yang kita alami sekarang ini. Ada begitu banyak orang, terutama mereka yang menaruh harapan besar pada kemajuan negara-bangsa dan pemimpin barunya kedepan, yang dengan sengaja atau tidak sengaja, terjun kekancah politik praktis. Mereka tampil dengan misi mulia yang berbeda, membela kebenaran.
Bila di cermati perilaku publik politik negara Indonesia saat ini secara umum, ada hal yang menarik bisa dijadikan pokok pembahasan. Pertama, tumbuhnya semangat berpolitik di kalangan muda. Kedua, perhatian yang besar dari segenap lapisan masyarakat dengan tuntutan mereka akan perubahan. Ketiga, lemahnya kesadaran politik santun. Pokok ketiga permasalahan tersebut Sebagai sebuah fenomena, barangkali masih sangat sedikit pengamat politik yang mau meluangkan waktunya mendedah perkara tersebut.
Aristoteles dalam karyanya, Nicomachean Ethics, menjabarkan kebajikan sebagai titik antara kekurangan dan kelebihan suatu sifat. Titik kebajikan terbesar tak terletak tepat di tengah, tetapi pada posisi ideal yang berarti kadang-kadang lebih dekat pada posisi ekstrem yang lain. Namun tindakan kebajikan tidak hanya “berarti” (bicara matematis) antara dua ekstrem yang berlawanan. Seperti yang digurat Aristoteles dalam Nicomachean “pada saat yang tepat, tentang hal-hal yang benar, terhadap orang-orang yang tepat, dan dengan cara yang benar, adalah kondisi pertengahan dan terbaik, dan ini tepat untuk kebajikan.
*Keadilan yang Dicita-citakan dari Perspektif Islam *
Menurut Islam akan ada era ketika keadilan, keberlimpahan, kesejahteraan, keamanan, perdamaian, dan persaudaraan akan menang di antara umat manusia. Dan setiap orang akan mengalami cinta, pengorbanan diri, tenggang rasa, kasih sayang, belas kasihan dan loyalitas. Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa periode yang diberkati ini akan dialami melalui perantaraan Mahdi, yang akan datang pada akhir zaman untuk menyelamatkan dunia dari kekacauan, ketidakadilan, dan keruntuhan moral. Dia akan memberantas ideologi tak bertuhan dan mengakhiri ketidakadilan yang berlaku. Selain itu, dia akan membuat wajah dunia seperti yang tercermin pada zaman Nabi Muhammad SAW, dan membangun perdamaian serta kesejahteraan di seantero dunia.
*Saatnya Bajik Berpolitik*
Waktu terus berputar tanpa kita sadari momen pilkada serentak di salah satu daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yakni Kabupaten Bombana baru akan dimulai, idealnya akan menjadi tanggung jawab bersama buat kita sebagai masyarakat turut andil terlibat dalam perpolitikan dengan menentukan pemimpin ideal sesuai harapan masyarakat. Saatnya para calon pemimpin Kabupaten Bombana bajik berpolitik tanpa saling menjatuhkan satu sama lain untuk menciptakan rasa adil. Nah, menjadi pertanyaan buat kita semua bagaimanakah kondisi perpolitikan Kabupaten Bombana saat ini ? Wallahu alam bis shawab.

Bila di cermati perilaku publik politik negara Indonesia saat ini secara umum, ada hal yang menarik bisa dijadikan pokok pembahasan. Pertama, tumbuhnya semangat berpolitik di kalangan muda. Kedua, perhatian yang besar dari segenap lapisan masyarakat dengan tuntutan mereka akan perubahan. Ketiga, lemahnya kesadaran politik santun. Pokok ketiga permasalahan tersebut Sebagai sebuah fenomena, barangkali masih sangat sedikit pengamat politik yang mau meluangkan waktunya mendedah perkara tersebut.
Aristoteles dalam karyanya, Nicomachean Ethics, menjabarkan kebajikan sebagai titik antara kekurangan dan kelebihan suatu sifat. Titik kebajikan terbesar tak terletak tepat di tengah, tetapi pada posisi ideal yang berarti kadang-kadang lebih dekat pada posisi ekstrem yang lain. Namun tindakan kebajikan tidak hanya “berarti” (bicara matematis) antara dua ekstrem yang berlawanan. Seperti yang digurat Aristoteles dalam Nicomachean “pada saat yang tepat, tentang hal-hal yang benar, terhadap orang-orang yang tepat, dan dengan cara yang benar, adalah kondisi pertengahan dan terbaik, dan ini tepat untuk kebajikan.
*Keadilan yang Dicita-citakan dari Perspektif Islam *
Menurut Islam akan ada era ketika keadilan, keberlimpahan, kesejahteraan, keamanan, perdamaian, dan persaudaraan akan menang di antara umat manusia. Dan setiap orang akan mengalami cinta, pengorbanan diri, tenggang rasa, kasih sayang, belas kasihan dan loyalitas. Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa periode yang diberkati ini akan dialami melalui perantaraan Mahdi, yang akan datang pada akhir zaman untuk menyelamatkan dunia dari kekacauan, ketidakadilan, dan keruntuhan moral. Dia akan memberantas ideologi tak bertuhan dan mengakhiri ketidakadilan yang berlaku. Selain itu, dia akan membuat wajah dunia seperti yang tercermin pada zaman Nabi Muhammad SAW, dan membangun perdamaian serta kesejahteraan di seantero dunia.
*Saatnya Bajik Berpolitik*
Waktu terus berputar tanpa kita sadari momen pilkada serentak di salah satu daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yakni Kabupaten Bombana baru akan dimulai, idealnya akan menjadi tanggung jawab bersama buat kita sebagai masyarakat turut andil terlibat dalam perpolitikan dengan menentukan pemimpin ideal sesuai harapan masyarakat. Saatnya para calon pemimpin Kabupaten Bombana bajik berpolitik tanpa saling menjatuhkan satu sama lain untuk menciptakan rasa adil. Nah, menjadi pertanyaan buat kita semua bagaimanakah kondisi perpolitikan Kabupaten Bombana saat ini ? Wallahu alam bis shawab.
*Penulis adalah Pemerhati Sosial di Kabupaten Bombana, Alumni FH UHO*
0 komentar:
Posting Komentar