anakUHO.com™ | Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Studi Mahasiswa, Lisuma Universitas Halu Oleo Kendari, terlibat bentrok dengan pegawai Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara, Kamis 04 Agustus 2016.

Dalam aksinya mahasiswa mendesak kejaksaan menuntaskan kasus dugaan korupsi Uang Kuliah Tunggal yang diduga melibatkan rektor Usman Rianse.
Bentrokan bermula ketika mahasiswa memaksa masuk kantor Kejati Sultra untuk bertemu Kepala Kejaksaan Tinggi Sultra, Sugeng Djoko Susilo. Namun pihak Kejati hanya mengizinkan perwakilan mahasiswa saja. Sama-sama tidak mau mengalah, kedua pihak pun terlibat adu pukul. Bentrokan mereda setelah sejumlah aparat dari Kepolisian Resort Kendari melerai kedua belah pihak.
Unjukrasa mahasiswa tersebut untuk mendesak Kejati Sultra serius menangani kasus dugaan korupsi Uang Kuliah Tungga di Universitas Halu Oleo. Kasus tersebut diduga melibatkan Rektor UHO, Usman Rianse.
“Kasus ini sudah berlarut-larut dibiarkan begini saja. Belum tuntas laporan kami yang lama, ada lagi kasus baru yang terjadi. Makanya kami meminta agar jaksa harus cepat turun tangan,” teriak koordinator aksi, Syukur.
Menurut Syukur, pengelolaan UKT harus disesuaikan dengan penghasilan orang tua mahasiswa. Namun anehnya, di UHO aturan itu dikesampaingkan. Justru UKT dimanfaatkan keluarga PNS termasuk oknum pejabat pemerintah.
“Ini melenceng dari aturan UKT sebenarnya. Maka kami anggap ada kasus korupsi dan sarat KKN disini. Usman Rianse dan pengelola program bidik misi juga harus diperiksa,” katanya.
Menanggapi desakan mahasiswa, Humas Kejati Sultra, Janes Mamankei, menjelaskan bahwa pihaknya belum bertindak karena belum ada laporan. Mahasiswa disebut hanya menyetor pernyataan sikap bukan menyetor laporan.
*anakUHO.com adalah media kampus. Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi/berita/artikel/ide/opini/pendapat dan gagasan melalui anakUHO.com dapat mengirimkan tulisannya melalui email : halo.anakuho@gmail.com. Setiap tulisan yang terbit di anakUHO.com menjadi tanggung jawab dari Penulis.
Dalam aksinya mahasiswa mendesak kejaksaan menuntaskan kasus dugaan korupsi Uang Kuliah Tunggal yang diduga melibatkan rektor Usman Rianse.
Bentrokan bermula ketika mahasiswa memaksa masuk kantor Kejati Sultra untuk bertemu Kepala Kejaksaan Tinggi Sultra, Sugeng Djoko Susilo. Namun pihak Kejati hanya mengizinkan perwakilan mahasiswa saja. Sama-sama tidak mau mengalah, kedua pihak pun terlibat adu pukul. Bentrokan mereda setelah sejumlah aparat dari Kepolisian Resort Kendari melerai kedua belah pihak.
Unjukrasa mahasiswa tersebut untuk mendesak Kejati Sultra serius menangani kasus dugaan korupsi Uang Kuliah Tungga di Universitas Halu Oleo. Kasus tersebut diduga melibatkan Rektor UHO, Usman Rianse.
“Kasus ini sudah berlarut-larut dibiarkan begini saja. Belum tuntas laporan kami yang lama, ada lagi kasus baru yang terjadi. Makanya kami meminta agar jaksa harus cepat turun tangan,” teriak koordinator aksi, Syukur.
Menurut Syukur, pengelolaan UKT harus disesuaikan dengan penghasilan orang tua mahasiswa. Namun anehnya, di UHO aturan itu dikesampaingkan. Justru UKT dimanfaatkan keluarga PNS termasuk oknum pejabat pemerintah.
“Ini melenceng dari aturan UKT sebenarnya. Maka kami anggap ada kasus korupsi dan sarat KKN disini. Usman Rianse dan pengelola program bidik misi juga harus diperiksa,” katanya.
Menanggapi desakan mahasiswa, Humas Kejati Sultra, Janes Mamankei, menjelaskan bahwa pihaknya belum bertindak karena belum ada laporan. Mahasiswa disebut hanya menyetor pernyataan sikap bukan menyetor laporan.
*anakUHO.com adalah media kampus. Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi/berita/artikel/ide/opini/pendapat dan gagasan melalui anakUHO.com dapat mengirimkan tulisannya melalui email : halo.anakuho@gmail.com. Setiap tulisan yang terbit di anakUHO.com menjadi tanggung jawab dari Penulis.
0 komentar:
Posting Komentar