anakUHO.com™ | Penentuan besaran nilai Uang Kuliah Tunggal (UKT) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari banyak menuai protes dari mahasiswa. Sebab, besaran pembayaran UKT dinilai tidak sesuai kondisi perekonomian para mahasiswa.
Hasil penelusuran yang di lansir SULTRAKINI.COM di Kampus UHO, media ini menemukan banyak mahasiswa yang menganggap besaran pembayaran UKT tidak wajar.

Misalnya, salah seorang mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UHO. Pada awak media ia menjelaskan besaran pembayaran UKT-nya yakni sebesar satu juta rupiah per semester. Penentuannya, kata mahasiswa angkatan 2013 ini, dilakukan melalui survey dari tim UHO yang datang ke rumahnya di awal masuk ke UHO.
Namun kata Dia, jumlah pembayaran tersebut berbeda dengan nilai yang harus dibayarkkan oleh saudarinya di angkatan 2016 fakultas yang sama. Sebab, besaran UKT yang harus dibayar saudarinya itu sebesar 1,5 juta rupiah. Penentuan nilai ini, lanjutnya, ditentukan tanpa pernah ada kunjungan tim survey UHO seperti sebelumnya.
"Menurutku termasuk rendah UKT-ku. Saya dulu ada survey. Adeku lebih besar UKTnya, 1,5 juta tanpa survey," katanya yang minta namanya tidak dituliskan, Kamis (4/8/2016).
Sementara itu, salah seorang mahasiswa lainnya, Asra menjelaskan, sepengetahuannya besaran UKT di UHO disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga, yang ditetapkan dari hasil survei.
Namun faktanya, Asra mengaku keluarganya tidak pernah didatangi oleh tim survei untuk melihat kondisi ekonomi keluarganya. Olehnya itu, ia cukup heran dengan penentuan besaran UKT yang harus dibayarkannya sebesar 1,5 juta.
Dengan nilai itu, ungkap mahasiswa asal Muna Barat ini, sebenarnya keluarganya cukup terbebani. Sebab, ungkap Asra, keluarganya termasuk kategori menengah kebawah, sementara selain dirinya, ada juga kakaknya yang tengah kuliah yang juga membutuhkan biaya, sedangkan penghasilan orang tuanya sebagai petani tidak cukup besar. Seharinya, tutur Mahasiswa angkatan 2016 ini, orang tuanya hanya mengandalkan penghasilan dari berkebun.
"Terbebani (UKT). Ada jalan ga kakaku satu kuliah, jadi berdua bayar UKT 3 juta setiap semester," ucap Asra.[sultrakini.com]
*anakUHO.com adalah media kampus. Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi/berita/artikel/ide/opini/pendapat dan gagasan melalui anakUHO.com dapat mengirimkan tulisannya melalui email : halo.anakuho@gmail.com. Setiap tulisan yang terbit di anakUHO.com menjadi tanggung jawab dari Penulis.
Hasil penelusuran yang di lansir SULTRAKINI.COM di Kampus UHO, media ini menemukan banyak mahasiswa yang menganggap besaran pembayaran UKT tidak wajar.
Misalnya, salah seorang mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UHO. Pada awak media ia menjelaskan besaran pembayaran UKT-nya yakni sebesar satu juta rupiah per semester. Penentuannya, kata mahasiswa angkatan 2013 ini, dilakukan melalui survey dari tim UHO yang datang ke rumahnya di awal masuk ke UHO.
Namun kata Dia, jumlah pembayaran tersebut berbeda dengan nilai yang harus dibayarkkan oleh saudarinya di angkatan 2016 fakultas yang sama. Sebab, besaran UKT yang harus dibayar saudarinya itu sebesar 1,5 juta rupiah. Penentuan nilai ini, lanjutnya, ditentukan tanpa pernah ada kunjungan tim survey UHO seperti sebelumnya.
"Menurutku termasuk rendah UKT-ku. Saya dulu ada survey. Adeku lebih besar UKTnya, 1,5 juta tanpa survey," katanya yang minta namanya tidak dituliskan, Kamis (4/8/2016).
Sementara itu, salah seorang mahasiswa lainnya, Asra menjelaskan, sepengetahuannya besaran UKT di UHO disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga, yang ditetapkan dari hasil survei.
Namun faktanya, Asra mengaku keluarganya tidak pernah didatangi oleh tim survei untuk melihat kondisi ekonomi keluarganya. Olehnya itu, ia cukup heran dengan penentuan besaran UKT yang harus dibayarkannya sebesar 1,5 juta.
Dengan nilai itu, ungkap mahasiswa asal Muna Barat ini, sebenarnya keluarganya cukup terbebani. Sebab, ungkap Asra, keluarganya termasuk kategori menengah kebawah, sementara selain dirinya, ada juga kakaknya yang tengah kuliah yang juga membutuhkan biaya, sedangkan penghasilan orang tuanya sebagai petani tidak cukup besar. Seharinya, tutur Mahasiswa angkatan 2016 ini, orang tuanya hanya mengandalkan penghasilan dari berkebun.
"Terbebani (UKT). Ada jalan ga kakaku satu kuliah, jadi berdua bayar UKT 3 juta setiap semester," ucap Asra.[sultrakini.com]
*anakUHO.com adalah media kampus. Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi/berita/artikel/ide/opini/pendapat dan gagasan melalui anakUHO.com dapat mengirimkan tulisannya melalui email : halo.anakuho@gmail.com. Setiap tulisan yang terbit di anakUHO.com menjadi tanggung jawab dari Penulis.
0 komentar:
Posting Komentar