Marlina salah seorang pegawai kebersihan yang telah bekerja sejak 2 tahun lalu. Lahir pada tanggal 28 Agustus 1971 di kota Raha, Sulawesi Tenggara. Saat ini ia tinggal menetap dijalan Benuanirae, Abeli, Kota Kendari Sulawesi Tenggara.
Marlina memiliki empat orang anak yaitu Arwin, Asrul, Asrin dan Arzulah. Arwin saat ini tengah menempuh pendidikan di Universitas Halu Oleo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi, Asrul di Sekolah Menengah Pertama, Asrin dan Azrulah di Sekolah Dasar.
Sebelum menjadi pegawai kebersihan Marlina adalah seorang ibu rumah tangga dan suaminya yang bernama La Ode Sudia berprofesi sebagai tukang ojek dan buruh bangunan. Namun, peristiwa buruk menimpah keluarga Marlina. Pada tahun 2014 Suaminya terjatuh dari tangga saat sedang merenovasi rumahnya sendiri, akibatnya tulang kakinya patah dan harus berjalan dengan menggunakan tongkat. Sejak saat itu Marlina dituntut untuk menjadi tulang punggung keluarga. Ia memutuskan untuk mencari nafkah demi anak – anaknya agar dapat melanjutkan hidup dan menempuh pendidikan yang lebih baik.
Ibu dari empat orang anak ini pada tahun tersebut juga diuji karena anak pertamanya yang bernama Arwin telah lulus SMA dan berniat untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Biaya perkuliahan yang saat ini semakin tinggi membuat Marlina memutar otak untuk mendapatkan uang. Tak ada lagi penghasilan yang di berikan oleh suami karena kondisinya saat ini. Kemudian Marlina memanfaatkan lahan kosong disebelah rumahnya untuk berkebun, sekedar menanam beberapa tanaman seperti umbi – umbian yang selanjutnya di jual ke para tetangga untuk menambah penghasilan.
Menjadi pegawai kebersihan diusia 44 tahun tidak pernah membuat Marlina merasa malu, ini ia lakukan demi keluarganya. Menurutnya apapun pekerjaanya yang penting halal dan menjadi berkah. Setiap harinya ia menempuh jarak berkilo – kilo meter untuk sampai ke tempat kerja dengan menggunakan angkutan umum. Biasanya Marlina berangkat kerja dari rumah sekitar jam 06:00, sampai di tempat kerja sekitar jam 07.00.
Setiap harinya Marlina bekerja membersihkan taman – taman yang ada di kampus. Mulai dari mencabut rumput, menanam dan merapikan bunga hingga menyapu halaman. Ia pulang dari tempat kerjanya sekitar jam 01:00. Sesampainya di rumah Marlina menghabiskan waktunya untuk mengurus suami dan anak – anaknya. Tidak lupa juga ia menengok kebun yang ia kelola di sebelah rumahnya.
Setiap bulannya penghasilan Marlina sebagai petugas kebersihan adalah sebesar Rp. 1.000.000. Meskipun dirasa kurang dengan kehidupan saat ini dimana harga kebutuhan hidup semakin tinggi namun ia selalu bersyukur atas rezeki dari Allah Swt.
Hal yang juga disyukuri olehnya ialah anak sulungnya Arwin selain kuliah ia juga dipanggil untuk membantu seseorang berjualan siomay yang berada di Islamic Centre Jl. Prof. Dr. Abdurrauf Tarimana, Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Dari berjualan siomay Arwin saat ini sudah dapat membayar SPP sendiri. Sehingga dapat mengurangi beban Marlina. Pengobatan ayah Arwin juga dibantu pengobatannya oleh pemilik warung siomay.
Saat ini suaminya berangsur – angsur pulih dan sudah dapat menjalani beberapa aktifitas, ketika ada panggilan untuk mengurusi beberapa ritual adat pernikahan ia tidak pernah menolak meskipun harus berjalan dengan bantuan tongkat.
“Saya berharap mereka dapat mendapat membangun Nusa dan Bangsa”, ujar Marlina. Begitu besar Marlina menaruh harapan kepada keempat anaknya agar menjadi orang yang sukses.
Penulis : Hardita Dita
Sumber : featurenewshrdita.blogspot.co.id
*anakUHO.com adalah media kampus. Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi/berita/artikel/ide/opini/pendapat dan gagasan melalui anakUHO.com dapat mengirimkan tulisannya melalui email : halo.anakuho@gmail.com. Setiap tulisan yang terbit di anakUHO.com menjadi tanggung jawab dari Penulis.
0 komentar:
Posting Komentar