Bagi remaja yang menjalin
asamara, momen ulang tahun dari pasangannya akan dijadikan sebagia moment untuk
memperkokoh jalinan asmara yang telah terbina.Tak tanggung-tanggung ketika sang
pasangan ulang tahun sebagian remaja gadis atau laki-laki rela merogok kocek dalam-dalam untuk
menyiapkan kejutan kepada pasangannya. Tidak hanya itu, pada saat dimalam ulang
tahun pasangannya, kebanyakan orang teruma cewek-cewek rela begadang pula untuk
menunggu sampai detik pertama (pukul 00 : 01) hari ulang tahun sang pasangan tiba.Alasannya hanya demi untuk mengatakan “ Selamat Ulang
Tahun cayang ”. Kalimat tersebut jika tidak bisa diucapkan secara langsung,
maka diucapkan lewat telpon atau lewat
jasa SMS serta media lainnya. Semua itu dilakukan karena para
cewek tidak ingin dilumbai oleh orang lain (terutama cewe lain) dalam hal
memberi kejutan pada Sang pasangan. Dan semua itu dilakukan sebagai bukti
betapa besarnya rasa cinta kepada Sang Pasangan.
Dimoment
ulang tahun pula para sahabat dekat tentunya tak mau ketinggalan. Dengan
berbagai strategi para sahabat menyiapkan kejutan serapi mungkin. Motifnya,
pertama-pertama para sahabat akan berakting untuk membuat kesal sampai korban
berada pada titik puncak kekesalan (Marah). Hingga akhirnya kejutan pun tiba, tak tahu
dari mana datangnya seketika pembawa kue
dengan lilin menyala muncul bak jelangkung. Nyanyian- nyanyian langganan ulang tahunnpun berdengung. Setelah
lilin tertiup proses potong kue menyusul
pula. Suka ria tak terelakkan menghiasi momen berharga tersebut. Kasus lain
yang biasa muncul pula pada momen ulang
tahun yakni momen dimana terjadi perang tepung bercampur telur. Lebih parahnya
lagi perang menggunakan air selokan. Air
yang merupakan hasil pembuangan yang begitu kotor dan bau. Sudah jelas,
korbannya pasti oknum yang berulang tahun. Dan korban mau tidak mau harus
menerima semua perlakuan dari pemberi kejutan.
Untuk perang-perang telur
atau air selokan tentunya sudah sering kita lihat. Akan tetapi ada salah satu budaya
perayaan yang cukup menarik untuk diperhatikan yakni budaya gesek. Budaya gesek
hanya diperuntuhkan bagi laki-laki. Sebab setiap laki-laki yang ulang tahun
akan digesek di pohon, tiang atau tempat lain yang mendukung. Kan,,, ndak wajar
jika budaya gesek ini diterapkan sama cewek. Dan tak sedikit celana korban
ulang tahun robek karena digesek terlalu semangat oleh para sahabatnya. Bahkan
ada sampai yang luka karena digesek ditempat yang kasar.
Demikian beberapa fakta
moment ulang tahun yang dialami dan nampak dimata penulis. Dan semua orang
punya cerita tersendiri mengenai suka duka dimomen ulang tahun .
Penulis : Komarobheano
*anakUHO.com adalah media kampus. Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi/berita/artikel/ide/opini/pendapat dan gagasan melalui anakUHO.com dapat mengirimkan tulisannya melalui email : halo.anakuho@gmail.com. Setiap tulisan yang terbit di anakUHO.com menjadi tanggung jawab dari Penulis.
0 komentar:
Posting Komentar