Melihat
jejak penyelenggarannya, juara-juara pada Kontes Robot Indonesia selalunya didominasi
oleh kampus-kampus yang berada di Indonesia bagian barat. Dan monoton
Kampus-kampus dari Jawa mendominasi. Dipenyelenggaraan KRI tahun 2016 pada awal
bulan juni lalu, Poleteknik Elektronika Surabaya (PENS) berhasil merebut juara
umum dalam kontes tersebut. Dari 5 divisi yang dipertandingkan PENS selalu
masuk dalam 3 besar. Kampus dari luar Jawa yang mampu bersaing hanya Politeknik
Batam dengan berhasil menjadi juara 1 dalam Kontes Robot Sepak Bola Indonesia.
Sementara itu, Universitas Sam Ratulangi Manado hanya mampu menjadi juara
harapan pada divisi KRSTI. Dan Politeknik Ujung Pandang hanya mendapat
penghargaan sebagai design terbaik pada divisi KRSTI pula.
Fakta
menariknya, sepanjang sejarah pegelaran Kontes Robot Indonesia, UHO belum
pernah sama sekali mengirim perwailannya. Sempat ditahun 2015 kemarin, Tim
robot UHO yang beranggotakan Mahasiswa IT dan Elektro mencoba mengirim proposal
Robot Pemadam Api Beroda untuk dinilai agar bisa lolos pada turnamen divisi
KRPAI dalam Kontes Robot Indonesia. Namun berdasarkan hasil pengumuman,
proposal tersebut gagal seleksi.
Agar
mampu bersaing di skala nasional pembinaan robotika di UHO harus di benah.
Sekarang ini, jangankan untuk bersaing di nasional, di tataran Sulawesi saja
UHO tidak mampu bersaing dengan Unhas, Tadulako, Sam Ratulangi dan Politeknik
Gorontalo. beberapa tahun terakhir kampus-kampus ini turut wewarnai Kontes
Robot Indonesia. Maka dari itu UHO mestinya harus mengejar ketertinggalan ini.
Dari segi pembinaan Robotika, UHO sangat tertinggal jauh dibanding keempat
universitas tadi. Universitas tadulako
misalnya, untuk mampu menyaingi kampus-kampus yang sudah lama bekecimpung dalam
dunia robotika nasional maka beberapa tahun lalu pihak petinggi birokrasi meresmikan
berdirinya UKM robotika Tadulako. Setelah adanya UKM robotika di Kampus
tadulako hasilnya pun mulai nampak.
Beberapa kali tim robot Tadulako begitu membanggakan sebab selain berhasil
menembus KRI, tim robot Tadulako juga berhasil mendapat gelar juara di berbagai
kompetisi berskala regional maupun nasional lainnya yang pernah di ikuti.
Bukan hanya di Tadulako,
semua universitas yang rutin berkompetisi pada turnamen KRI juga memiliki UKM
robotika. Tentunya, jika ingin berprestasi di bidang robotika maka UHO harus
mengikuti langkah kampus-kampus tersebut dengan membentuk UKM robotika. Sebab
dengan adanya UKM robotika tentunya akan terjadi pembinaan yang
berkesinambungan. Bidang robotika bukan lagi semata-semata harus digeluti oleh
anak elektro maupun IT melainkan semua mahasiswa UHO yang memiliki minat dan
bakat dibidang robotika dapat terjun ke dalamnya. UKM Robotika pula merupakan
salah satu wadah untuk peningkatan SDM mahasiswa dalam bentuk penerapan
teknologi. Dan jika pihak birokrasi menginginkan UHO agar bisa menjadi salah
satu kampus unggulan di Indonesia, mestinya pihak birokrasi UHO tidak hanya
menggenjot peningkatan jumlah mahasiswanya melainkan harus pula meningkatkan
kualitas SDM mahasiswanya. Sebab apalah artinya banyak menelurkan sarjana
setiap tahun tetapi kualitas sarjana-sarjana tersebut perlu dipertanyakan.
Bangsa yang unggul itu adalah bangsa yang berjaya dibidang teknologi begitupun
mestinya kampus unggulan adalah kampus yang menguasai teknologi.
Penulis : komarobheano
*anakUHO.com adalah media kampus. Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi/berita/artikel/ide/opini/pendapat dan gagasan melalui anakUHO.com dapat mengirimkan tulisannya melalui email : halo.anakuho@gmail.com. Setiap tulisan yang terbit di anakUHO.com menjadi tanggung jawab dari Penulis.
0 komentar:
Posting Komentar