Pasalnya, Putri harus bisa menjadi orang suku Muna, salah satu suku yang mendiami Pulau Muna, Sulawesi Tenggara.
Perempuan yang mengawali karier sebagai presenter petualangan di alam itu baru mempelajari bahasa dan dialek orang Muna. Sebelumnya, ia tak pernah tahu orang Muna.
"Iya banget, cara ngucapin cara ayunanannya beda sekali. Di sana ada Suku Tolaki. Saya lebih mempelajari bahasa Muna," kata Putri saat jumpa pers Mengejar Embun Ke Eropa di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2016).
Bintang film Guru Bangsa: Tjokroaminoto itu menilai ada perbedaan dialek orang Muna dan Tolaki. "Saya kira yang oke dari Muna ini cengkoknya agak ngayun, itu yang saya ingat."
Artis yang mendirikan Teater Psikologi saat kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini merasa beruntung bisa mempelajari langsung bagaimana dialek suku Muna.
Dia berbaur dengan penduduk setempat dan menjalin komunikasi langsung selama berada di sana.
"Jadi malam-malam kita ngumpul dan saya diceburin sama mereka ngobrol sama mereka. Karena saya tipe orang yang memang harus diceburin langsung, biar langsung bisa," kenangnya.
Mengejar Embun Ke Eropa mengangkat kisah perjalanan orang Muna, yakni Puro dan Ani, dua tokoh di film ini, sangat sulit kesulitan menenukan air sehingga berharap dari embun pagi untuk bisa mandi dan pergi ke sekolah.
Di balik kesulitan itu, Puro berhasil pergi ke Eropa dan berhasil menjadi seorang dosen negeri di ibu kota Sulawesi Tenggara, Kendari.
Sumber : suara.com
*anakUHO.com adalah media kampus. Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi/berita/artikel/ide/opini/pendapat dan gagasan melalui anakUHO.com dapat mengirimkan tulisannya melalui email : halo.anakuho@gmail.com. Setiap tulisan yang terbit di anakUHO.com menjadi tanggung jawab dari Penulis.
0 komentar:
Posting Komentar