Di fakultas Teknik sendiri karena adanya penambahan beberapa kosentrasi pada jurusan sipil maka kuota penerimaan mahasiswa jurusan sipil bertambah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penambahan jumlah penerimaan mahasiswa baru pada teknik sipil ini tidak dibarengi dengan adanya pengadaan atau pembangunan gedung kuliah baru. Ditambah lagi gedung kuliah dalam lingkup fakultas teknik digunakan pula oleh mahasiswa Program Pendidikan Vokasi. Jadi dikeseharian aktivitas perkuliahan berlangsung ruang-ruang kuliah dalam Fakultas Teknik digunakan dengan sistem bergantian.
Banyaknya mahasiswa yang melakukan aktivitas perkuliahan dalam fakultas Teknik menjadikan para birokrasi fakultas terpaksa memberdayakan aula untuk dijadikan sebagai ruang kuliah. Pengalihan fungsi aula menghadirkan tanggapan pro/kontra. Bagi mahasiswa yang mendukung kebijakan ini tentunya pihak jurusan sipil. Karena dengan dialih fungsikannya aula menjadri ruang kuliah jurusan sipil maka jurusan sipil maka jumlah ruang kuliah mereka bertambah. Bagi yang keberatan dengan dijadikannya aula sebagai ruang kuliah adalah mahasiswa-mahasiswa jurusan IT, Mesin, Arsitek dan Elektro. Karena pada dasarnya aula berfungsi untuk menjadi tempat berlangsungnya kegiatan kemahasiswaan yang melibatkan masa banyak. Seperti seminar, workshop, RUA dan sebagainya. Namun dengan dijadikannya aula sebagai ruang kuliah maka kegiatan kemahasiswaan terpaksa dialihkan ke ruang kuliah berkapasitas sedikit. Dan jika tidak dialihkan penundaan jadwal kegiatan harus dilakukan menjadi pada waktu hari libur.
Upaya pemekaran fakultas yang dilakukan oleh petinggi UHO perlu dipertanyakan. Sebenarnya apa motif dari kebijakan ini ? Apakah kebijakan ini menguntungkan pihak petinggi kampus atau para mahasiswa. Jika maksud para petunggi UHO demi kebaikan mahaiswa, dimana letak kebaikannya ? Ada Kecurigaan dari sebagian kalangan mahasiswa pemekaran-pemekaran fakultas hanya untuk kepentingan Petinggi UHO. Dengan banyaknya fakultas akan berbanding lurus dengan banyaknya jumlah mahasiswa. Banyaknya mahasiswa ini akan mendongkrak pendapatan kampus dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahahasiswa. Berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan UKT rata-rata mahasiswa baru tahun 2016 begitu tinggi. Dan sebagian dari mereka yang ber UKT tinggi ini adalah golongan kurang mampu.
Dari kacamata sebagian mahasiswa UHO, yang perlu ditambah itu sebenarnya bukan fakultasnya melainkan Fasilitas penunjang perkuliahan. Seperti Pihak petinggi UHO mestinya menciptakan ruang kuliah yang layak sehingga membuat para mahasiswa dan dosen-dosen nyaman pada saat proses perkuliahan berlangsung. Gambaran ruang kuliah yang layak yakni ruang kuliah yang sudah dilengkapi dengan AC. Kemudian pihak petinggi UHO mestinya juga menyediakan fasilitas-fasilitas Laboratorium yang memadai. Alat-alat pelengkap laboritium harus diadakan agar para mahasiswa tidak hanya jago berteori namun jago juga praktek.
Jadi kebijakan pemekaran Fakultas dan jurusan/prodi serta konsentrasi perlu ditinjau kembali. Apakah benar-benar kebijakan ini merupakan kebijakan yang tepat, agar tidak terjadi lagi krisis-krisis ruang kuliah sperti di fakultas teknik. Dan penerimaan mahasiswa baru kedepannya harusnya disesuaikan dengan daya tampung ruang kuliah yang ada di Universitas Halu Oleo.
Penulis : komarobheano
*anakUHO.com adalah media kampus. Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi/berita/artikel/ide/opini/pendapat dan gagasan melalui anakUHO.com dapat mengirimkan tulisannya melalui email : halo.anakuho@gmail.com. Setiap tulisan yang terbit di anakUHO.com menjadi tanggung jawab dari Penulis.
0 komentar:
Posting Komentar